Posted by : Unknown
Selasa, 21 Mei 2013
Konfigurasi
routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Minimal Routing
Dari namanya
dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak
diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari
network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.
2. Static Routing
Konfigurasi
routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa
gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual
pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil
dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang tidak
stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena
tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang
seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan
bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap
penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan
tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin
dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk
mengupdatenya.
3. Dynamic Routing
Dalam
sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai
tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu
network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing,
tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara
otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.
Seperti
dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan.
Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan
routing protokol ini bisa memakan resource komputer.
Nawa. Diberdayakan oleh Blogger.